Sabtu, 02 Januari 2016

Makalah Hadits Mengenai Penciptaan Manusia dan Larangan Marah



A.    HADITS BERKENAAN DENGAN PENCIPTAAN MANUSIA

1.      Hadits dan Terjemahnya

عَنْ أَبِيْ عَبْدِالرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّ ثَنَا رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم وَهُوَالصَّادِقُ الْمَصْدُ وْقُ : إِنَّ أَحَدَ كُمْ يُخْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمَّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوُ مًا نُطْفَةً, ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ, ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ, ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فِيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ, وَيُؤْمِرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَتٍ : بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَخَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْسَعِيْدٌ. فَوَاللهِ الَّذِي لاَاِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حِتَّى مَا يَكُوْنَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِيْقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا, وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْخَنَّةِ فَيَدْخُلُهُا (رواهاالبخاري ومسلم)
Artinya:
“ Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud r.a. beliau berkata : Rasulullah saw. menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan: Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus padanya ruh dan dia diperintahkan untuk mnetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiannya. Demi Allah yang tidak ada Illah-Nya, seseungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka, sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga, maka masuklah dia ke dalam surga. (Riwayat Bukhari dan Muslim).

2.      Penjelasan tentang Penciptaan Manusia dalam Tinjauan Ilmiah

            Manusia diciptakan oleh Allah melalui pertemuan sel sperma ( laki-laki ) dengan sel telur ( perempuan ) yang keduanya bersatu, dan menjadi segumpal darah. Darah yang menggumpal ini lama-kelamaan kurang lebih sampai 4 minggu berubah menjadi embrio. Dalam proses pembentukan awal embrio (manusia dini) sejak umur minggu ke 4 – 8 sudah memiliki sistem vaskuler (peredaran darah).  Jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan. Pada fase ini pun sudah terbentuk kantung ketuban yang terdiri dari dua selaput tipis. Selaput ini berisi air ketuban tempat bayi terapung di dalam rahim. Air ketuban akan menjaga bayi dari cedera akibat benturan dari luar selama masa kehamilan. Pada Minggu ke 8-12 Organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Bentuk kepalanya pun kini lebih besar dibandingkan dengan badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Minggu ke 12-16 , paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu, dan di matanya mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna. Bahkan kakinya pun sudah tumbuh lebih panjang dari tangannya. Minggu ke 16-20, hidung dan telinga tampak jelas, kulit merah, rambut mulai tumbuh, dan semua bagian sudah terbentuk lengkap. Pembuluh darah terlihat dengan jelas pada kulit janin yang tipis. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya.
Minggu ke 20-24, pada saat ini, alat kelaminnya mulai terbentuk, kuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur. Berkat teknologi 3D Ecography, kita bisa melihat sang janin dengan jelas, bahkan ekspresi wajahnya. Minggu ke 24-28, di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk. Di kulit kepala rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia dapat mendengar dengan baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan) . Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Minggu ke 28 – 32 , walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip akibat melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup. Si kecil kini sudah terbentuk dengan sempurna. Minggu ke 36, sang bayi kerap berlatih bernafas, mengisap, dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya telah menghilang dan badannya menjadi lebih bulat. Bayi yang dikandung oleh sebagian wanita yang hamil untuk pertama kalinya akan mengalami penurunan, yaitu turunnya kepala ke rongga panggul . Minggu ke 38, kepala bayi telah berada pada rongga panggul, dan siap untuk dilahirkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu persalinan sudah dekat. Kini, sang bayi seolah-olah mempersiapkan diri bagi kelahirannya ke dunia
.
3.      Ayat Al-Quran yang Berkaitan dengan Penciptaan Manusia

QS. Al-Mu’minun : 12 – 14
وَلَقَدْخَلَقْنَالْاِنْسَانَمِنْ سُلَا لَةٍ مِنْ طِيْنٍ (12)
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِى قَرَارٍمَكِيْنٍ (13)
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً  فَخَلَقْنَا الْعَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا المُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَاالْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْ نَاهُ خَلْقًااَخَرَ فَتَبَارَكَ اللهُ اَحْسَنُ الْخَا لِقِيْنَ (14)
“ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik “  ( QS. Al-Mukminun : 12-14 )

4.      Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan rezeki ?

            Rizki dalam Islam melingkupi semua apa yang ada dalam kehidupan manusia. Berupa waktu, kesehatan, kesempatan, kecerdasan, istri, anak, orang tua, tetangga, teman, lingkungan, hujan, tanaman, hewan piaraan dan masih banyak sekali yang lainnya.
            Itulah mengapa Allah mengingatkan manusia bahwa nikmat (rizki) Allah terhadap manusia sungguh tidak akan pernah bisa dihitung. Sebab, Allah telah menyediakan untuk umat manusia apa saja yang manusia perlukan pada segala situasi dan kondisi.
            Anggapan bahwa rizki semata harta dan benda tidak lain hanyalah pandangan orang-orang kafir yang hidup bergelimang dalam kejahiliyahan, kekafiran, dan kebiadaban.
            Rizki dalam Islam, bukan semata harta dan benda. Apalagi, yang semata-mata karena hasil usaha (kerja) manusia. Rizki dalam Islam melingkupi semua apa yang ada dalam kehidupan manusia.

5.      Bagaimana fenomena kaya dan miskin di zaman sekarang ?
            Dalam realitas kehidupan sehari-hari, tak dapat dipungkiri bahwa selalu ada orang /  sekelompok orang kuat dan ada juga orang  / sekelompok orang lemah begitu juga  ada yang kaya dan miskin . Ada orang dan sekelompok orang kuat, besar dan kaya karena hasil usahanya sendiri, tetapi juga ada yang dikarenakan faktor-faktor lain di luar dirinya.
            Ada pula orang dan sekelompok orang yang lemah, miskin dan bodoh karena kemalasannya sendiri, tetapi juga tidak sedikit yang menjadi lemah, miskin dan bodoh karena situasi dan kondisinya yang menjadikannya seperti itu.
            Bahkan ada juga orang dan sekelompok orang  yang memiliki pandangan teologis  ‘jabariyah’, yang meyakini bahwa keadaan kuat-lemah, kaya-miskin, pintar-bodoh itu adalah suratan  takdir Allah yang tak bisa diubah  (mubram), dan tak mudah mengarahkan kepada mereka untuk memahaminya sebagai takdir yang harus diupayakan, karena berkaitan dengan sunnatullah (mukhayyar).
            Adanya keniscayaan fenomena lemah-kuat, kaya-miskin dan pintar-bodoh yang bersifat kultural, sebenarnya tidak perlu dipersoalkan. Tetapi masalahnya, selagi ada kezaliman, penganiayaan dan penindasan yang terjadi sebagai sebab yang melatarbelakanginya, maka semua menjadi masalah yang perlu dicari solusi proposionalnya. Karena, dalam kenyataan hidup sehari-hari, kita sering menyaksikan orang atau sekelompok orang yang berada pada pihak yang lemah dianiaya (baca: dilemahkan secara sistemik dan sistematik) oleh pihak yang kuat. Akibatnya pihak yang lemah-lemah bepotensi semakin lemah, yang pihak yang kuat akan semakin kuat, apalagi  ketika semuanya didukung oleh sistem dan budaya korup yang dinikmati dan dilestarikan oleh pihak yang kuat.












B.     HADITS TENTANGAN LARANGAN MARAH

1.      Hadits dan Terjemahnya

عَنْ أَبَي هُرَ يْرةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَخُلً قَالَ لِلنَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِي, قَلَ : لاَتَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارَا, قَالَ : لاَ تَغْضَبْ (رواه البخاري)
Artinya:
“ Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa seorang laik-laki berkata kepada Nabi saw. “Berilah wasiat kepadaku.” Nabi saw. bersabda,”Jangan marah.” Beliau mengulanginya beberapa kali dan bersabda, “Jangan marah.” ( HR. Bukhori )

2.      Penjelasan Hadits
            Bukanlah maksud Rasulullah SAW melarang memiliki rasa marah. Karena rasa marah itu bagian dari tabi’at manusia yang pasti ada. Akan tetapi maksudnya ialah kuasailah diri ketika muncul rasa marah, supaya kemarahan itu tidak menimbulkan dampak yang buruk. Sesungguhnya kemarahan adalah bara api yang dilemparkan oleh syaithan ke dalam lubuk hati manusia. Oleh sebab itulah  ketika kita  sedang marah maka kedua mata kita  menjadi merah dan urat leher  menonjol dan menegang. Bahkan terkadang rambutnya ikut rontok dan berjatuhan akibat luapan marah. Dan berbagai hal lain yang tidak terpuji timbul di belakangnya. Sehingga terkadang pelakunya merasa sangat menyesal atas perbuatan yang telah dia lakukan setelah marah.
            Syaikh Wahiid Baali hafizhohulloh menyebutkan beberapa tips untuk menanggulangi marah. diantaranya ialah:
  • Membaca ta’awudz yaitu, “A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim”.
  • Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya.
  • Mengambil sikap diam, tidak berbicara.
  • Duduk atau berbaring.
  • Memikirkan betapa jelek penampilannya apabila sedang dalam keadaan marah.
  • Mengingat agungnya balasan bagi orang yang mau memaafkan kesalahan orang yang bodoh.
  • Meninggalkan berbagai bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan cercaan karena itu semua termasuk perangai orang-orang bodoh.
3.      Bagaimana menyikapi fenomena guru yang marah kepada muridnya ?
            Saat mengajar di kelas seorang guru terkadang terpancing emosi nya oleh sikap siswanya yang dianggap melewati batas kesabaran. Sayangnya batas kesabaran setiap orang itu berbeda, jadi memang ada istilah guru yang emosional bagi guru yang mudah marah . Sebaliknya ada juga guru yang sepertinya sabar serta lunak di mata siswa, ia akan diam saja ketika siswa berbuat apa pun bahkan jika siswanya kurang ajar. Sebenarnya bolehkah guru marah pada siswa? Serta dalam kondisi apa marah pada siswa itu boleh dan tidak diperbolehkan ?
  • Jawabannya boleh. Asal penyebabnya bukan karena harga diri guru. Guru boleh marah pada siswa karena sebagai guru ia peduli pada masa depan siswa nya.
  • Silakan marah pada perilaku dan kinerja siswa . Marah karena anda kesal atau tidak suka pada siswa secara pribadi atau karena faktor lain, sangat-sangat ter larang dan tidak diperbolehkan.
  • Marahlah dengan melipat tangan anda ke belakang, ini untuk menghindari ‘tangan melayang’ dari guru kepada siswa nya
  • Atur napas dengan baik jika  kita merasa sudah marah sekali dan mencoba mengontrol emosi.






DAFTAR PUSTAKA

Miswanto, Agus.2012.Agama, Keyakinan dan Cita.P3SI UMM.Magelang
Syahminan.1984.Mengenal Manusia Lewat Al-Qur’an.Bina Ilmu.Bandung

.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar